Rabu, 06 Februari 2013

PERAN PABRIK GULA MENUJU SUGAR CANE BASED INDUSTRY



Perkembangan industri gula dewasa ini mulai menunjukkan arah yang berbeda dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Komoditas gula yang dulu harganya sekitar dua kali lipat harga komoditas beras, sekarang harganya setara dengan harga beras. Padahal ditinjau dari sisi produksi, memproduksi gula membutuhkan usaha dan biaya yang jauh lebih besar daripada memproduksi beras. Inilah yang membuat produk gula yang dulu menjadi andalan industri gula untuk mendapatkan laba sudah mulai bergeser menjadi hanya untuk menutup biaya produksi. Pertanyaannya adalah darimana pabrik gula bisa bertahan hidup dan mendapatkan laba bila produk utamanya hanya cukup untuk menutup biaya produksi?

Untuk bertahan hidup dan terus bertumbuh, pabrik gula harus menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi dewasa ini. Peluang untuk mendapatkan laba secara signifikan dari hasil produksi yang berupa gula sudah sangat sulit diharapkan, maka pabrik gula harus mencari sumber – sumber pendapatan dari komoditas selain gula. Disinilah dituntut adanya kreativitas dari pengelola pabrik gula untuk mendiversifikasikan produk yang dihasilkan. Pabrik gula selain menghasilkan gula, dalam proses produksinya juga menghasilkan tetes (molasses), blotong, abu ketel dan ampas tebu (bagasse) sebagai produk sampingan. Produk – produk sampingan tersebut selama ini hanya dibiarkan dan bila ada yang laku (molasses) dijual sebagaimana adanya.

Beberapa tahun belakangan, produk sampingan yang berupa blotong dan dan abu ketel sudah mulai diolah sehingga menjadi produk pupuk kompos yang lebih berdayaguna. Dari pengolahan kedua produk sampingan (atau bisa disebut limbah produksi) ini, pabrik gula bisa meningkatkan keuntungan. Di satu sisi, pabrik gula bisa melakukan penghematan biaya, seperti biaya pembuangan abu ketel dan blothong yang selama ini membutuhkan biaya yang cukup besar, dengan adanya pengolahan abu ketel dan blothong menjadi kompos, biaya pembuangan tersebut bisa dipangkas. Di sisi lain, dari produksi kompos, pabrik gula bisa meningkatkan pendapatan dari penjualan pupuk kompos.

Namun kontribusi pendapatan pabrik gula yang berasal dari diversifikasi kedua produk sampingan tersebut (blothong dan abu ketel) dirasakan masih sangat minim. Sedangkan produk – produk sampingan yang lain (molasses dan ampas tebu) belum tersentuh. Padahal, kedua produk sampingan tersebut (molasses dan ampas tebu) masih bisa diolah dan ditingkatkan lagi nilai tambahnya. Ditambah lagi masih ada komditas lain yang bisa dihasilkan dari produk – produk sampingan pabrik gula. Dikutip dari situs sugarcane.org, produk – produk yang bisa dihasilkan dari tebu antara lain adalah : gula, bioethanol, bioelectricity, bioplastik, dan biohidrokarbon.

Menilik uraian di atas, potensi dan peluang untuk bisa surviving, sustaining and growing masih cukup besar dan terbuka, syaratnya adalah pabrik gula seharusnya tidak hanya fokus memproduksi gula saja, tetapi juga harus bisa melakukan diversifikasi dengan cara memproduksi produk – produk lain yang bernilai tinggi. Karena itu, dimulai sekitar tahun 2010, pabrik gula di lingkungan PTPN X (Persero) mulai menggali potensi – potensi, dan juga menginventarisir kekuatan dan kelemahan yang dimiliki untuk bisa mewujudkan visi menjadi pabrik gula modern yang terintegrasi. Pabrik gula modern yang terintegrasi idealnya merupakan suatu lingkungan industri yang terdiri dari beberapa pabrik yang berbeda dan memproduksi beberapa produk yang berbeda pula, namun tetap berbasis tebu.

Dalam tulisan ini, penulis mencoba menyoroti peran pabrik gula dalam kaitan dengan terwujudnya suatu lingkungan sugar cane based industry. Berdasarkan pengamatan terhadap proses produksi dan gambaran umum mengenai sugar cane based industry yang berhasil penulis dapatkan, penulis mengambil hipotesis bahwa peran pabrik gula dalam sugar cane based industry ini adalah sebagai poros atau penggeraknya.

Kenapa penulis menyebut pabrik gula sebagai poros atau penggerak industri yang terintegrasi ini? Pabrik gula bisa disebut sebagai poros atau penggerak industri ini karena industri yang lain tidak akan bisa berjalan bila pabrik gula tidak berproduksi. Produksi kompos di pabrik gula, misalnya, membutuhkan blothong dan abu ketel yang berasal dari proses pengolahan tebu. Produksi bioethanol, membutuhkan tetes tebu (molasses) yang berasal dari proses pengolahan tebu menjadi gula, begitu juga dengan produksi listrik (bioelectricity) yang memanfaatkan kelebihan energi dari pembangkit di pabrik gula yang dibutuhkan untuk proses produksi gula. Intinya, industri yang lain baru bisa beroperasi dan berproduksi bila pabrik gula beroperasi terlebih dahulu.

Untuk mendukung perannya sebagai poros atau penggerak tersebut, langkah pertama yang harus dilakukan oleh pengelola pabrik gula bila ingin mewujudkan sugar cane based industry adalah memperkuat pondasi dari industri ini, yaitu pabrik gula itu sendiri (off farm). Pabrik gula sebagai penggerak utama industri ini harus dipastikan mempunyai kinerja dan berdayatahan tinggi serta senantiasa dalam kondisi good maintain agar bisa tercipta kondisi zero defect selama proses produksi berlangsung.
Agar mempunyai daya tahan tinggi, mesin – mesin tersebut harus dipastikan terbuat dari bahan – bahan dengan kualitas yang tinggi, dibuat dan dirakit oleh produsen dengan kemampuan dan kualifikasi yang mumpuni dan diawasi oleh orang – orang yang juga mempunyai kualifikasi tinggi dibidangnya masing – masing (stakeholder). Setelah mesin – mesin tersebut jadi, maka harus dipastikan bahwa operatornya (human resources) mempunyai keahlian yang cukup dan dibekali dengan product knowledge yang memadai. Operator tersebut juga harus memiliki kesadaran tinggi untuk merawat dan memelihara mesin yang dioperasikannya sebaik mungkin seolah – olah mesin tersebut adalah miliknya (sense of belonging yang tinggi).

Mewujudkan kondisi good maintain ini butuh usaha yang cukup keras, dan yang lebih penting lagi adalah disiplin yang berkesinambungan, terutama dalam hal pencatatan mengenai kondisi dan handling peralatan pabrik secara terperinci (good documentation). Setelah dilakukan pembaruan mesin – mesin pabrik maupun mesin - mesin pendukung (bisa berupa overhaoule, penggantian mesin, penggantian sparepart dan perbaikan) harus segera dimulai sistem pencatatan secara rapi dan terperinci. Yang perlu dicatat, sebagai contoh misalnya adalah :

  1. Sparepart apa saja yang sudah diganti?
  2. Bila ada kerusakan, apa gejala yang terjadi sebelum terjadinya kerusakan tersebut, kemudian bagaimana problem solving-nya, bagian apa yang rusak dan diganti?
  3. Berapa lama lifecycle suatu sparepart?
  4. Bagaimana cara perawatan suatu jenis mesin secara umum atau masing – masing bagiannya secara khusus?
  5. Dan lain – lain yang perlu dilakukan inventarisir mengenai masalah ini secara lengkap oleh orang – orang yang kompeten di bidangnya.


Hal ini sangat penting dilakukan karena dengan adanya pencatatan seperti ini, data historis mesin tersebut bisa diketahui bahkan oleh orang yang benar – benar baru sekalipun. Contohnya dengan adanya pencatatan suatu kerusakan mesin yang pernah terjadi, bila gejala sebelum terjadinya kerusakan tercatat dengan baik, maka bila gejala yang sama muncul, kerusakan serupa bisa dicegah dan mesin bisa diselamatkan sebelum terjadi kerusakan, yang pada akhirnya proses produksi tidak perlu terganggu terlalu lama untuk memperbaiki kerusakan tersebut.

Kondisi good maintain ini sangat penting untuk segera diwujudkan di seluruh lingkungan pabrik gula. Perlu disadari bahwa pada saat industri pabrik gula nantinya sudah terintegrasi, proses produksi  dari masing – masing industri yang terkait juga akan terintegrasi. Kerusakan yang terjadi pada satu sistem akan berpengaruh terhadap sistem yang lain. Demikian juga bila ada kerusakan mesin pada pabrik gula selama proses produksi, bila kerusakan ini sampai berakibat pada berhentinya proses produksi, maka yang mengalami kerugian akibat berhentinya proses produk ini bukan hanya pabrik gula itu sendiri, melainkan juga berpotensi menghentikan proses produksi pada industri yang lain, sehingga pada akhirnya akan menciptakan losses yang cukup tinggi pada semua sektor di dalam lingkungan industri ini.

Jadi karena sangat pentingnya peran pabrik gula dalam sugar cane based industry ini, maka sangat bisa dimaklumi bila manajemen PTPN X (Persero) pada beberapa tahun belakangan melakukan upaya revitalisasi yang cukup masif terhadap mesin – mesin pabrik gula yang sudah mulai dimakan umur dan ketinggalan teknologi.

Dari sisi pasokan bahan baku tebu (on farm), yang paling penting untuk diperhatikan adalah bagaimana caranya supaya kelangsungan produksi bisa terjaga dengan adanya kepastian suplai bahan baku. Selama ini masih sering terjadi pabrik gula berhenti giling karena terputusnya pasokan tebu. Untuk itu, penataan pola tanam yang mendukung rencana giling pabrik gula harus diperhatikan dan diperhitungkan dengan cermat. Selain itu, untuk mendukung proses produksi yang terintegrasi, dibutuhkan varietas tanaman tebu yang bisa menghasilkan produk sampingan yang sesuai dengan kebutuhan industri – industri lain. Maka pabrik gula harus selalu berkoordinasi dengan pusat penelitian gula dan tebu atau bisa dengan mengadakan serangkaian percobaan di internal untuk menemukan varietas dan pola tanam yang sesuai dengan kebutuhan industri berbasis tebu ini secara keseluruhan. Setelah hal – hal tersebut bisa ditentukan maka yang juga tak kalah penting adalah melakukan sosialisasi kepada petani tebu yang merupakan supplier bahan baku terbesar dari pabrik gula di lingkungan PTPN X (Persero), sehingga mereka bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan pabrik gula dalam proses produksinya.

Terakhir, penulis mengakui bahwa dengan background non teknis, maka tulisan ini dibuat sebagian besar hanya berdasarkan pengamatan saja dan kurang didasarkan pada kemampuan teknis dari penulis. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan adanya koreksi dan saran dari pembaca untuk perbaikan tulisan ini.

Minggu, 01 Maret 2009

Semoga anggota DPR yang baru tidak mempunyai sifat - sifat ini

Kalau kita memperhatikan negara kita tercinta sekarang ini, kita yang mengerti pasti akan merasa prihatin dengan kondisi yang sekarang sedang terjadi. Negara yang kaya – raya dengan sumber daya yang melimpah ruah, baik itu sumber daya manusia maupun sumber daya alam, ternyata hanya menjadi penonton di tengah hiruk pikuk perlombaan kemajuan teknologi negara – negara lain.

Negara di sekitar Indonesia, seperti Singapura, Malaysia, China, bahkan India yang beberapa tahun yang lalu masih setara atau mungkin dalam beberapa hal masih tertinggal secara pengetahuan dan ekonomi oleh Indonesia sekarang sudah menjadi negara yang mempunyai teknologi tinggi.
Sungguh memprihatinkan melihat ada rakyat Indonesia yang meninggal karena kelaparan, memungut sisa makanan di tempat pembuangan sampah untuk di makan dan masih banyak hal lain yang memprihatinkan. Sementara pejabat dan anggota DPR yang terhormat malah tidak bisa menjaga kehormatannya dengan menghambur – hamburkan uang pajak yang di bayar oleh rakyat untuk bepergian keluar negeri, dan juga untuk di korupsi secara berjama’ah.
Menurut saya hal ini bisa terjadi karena orang – orang yang memegang amanah dari rakyat, baik itu anggota DPR maupun pejabat negara yang lain (dan mungkin mayoritas anggota masyarakat) masih memelihara sifat negatif sebagai berikut :1. Egois (mementingkan diri sendiri)2. Negative thinking3. Sombong
Ketiga hal tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :1. Egois (mementingkan diri sendiri) Egois merupakan suatu sifat seseorang yang berbuat segala sesuatu hanya untuk
kepentingan diri atau golongannya saja. Egois ini bisa menurunkan sifat – sifat
lain yang juga tidak terpuji seperti :  Tidak jujur Tidak jujur yang dimaksud adalah tidak jujur dalam perbuatan dan juga dalam
kata – kata. Ada pepatah bijak yang menyatakan jujur – lah dalam setiap
tindakan dan kata – kata karena satu kebohongan akan selalu diikuti kebohongan
yang lain. Sayangnya kejujuran sekarang sudah sangat sulit di temui di negara
ini. Berapa banyak pejabat yang pada saat belum terpilih menjanjikan hal – hal
yang menyejukkan hati. Tetapi setelah terpilih, dia lupa akan janji – janji
yang telah dilontarkan. Seandainya semua orang atau anggota masyarakat tidak
jujur, bisa dibayangkan betapa kacaunya keadaan masyarakat. Satu sama lain akan
saling membohongi untuk kepentingan diri sendiri tidak memikirkan akibatnya
akan merugikan orang lain. Pada akhirnya semua akan menderita kerugian.  Tidak amanah Amanah adalah menjaga dan mempertahankan titipan / kepercayaan orang lain
sesuai dengan permintaan orang yang menitipkan. Bank mendapatkan amanah dari
nasabah untuk menyimpan dan mengelola uang nasabah dengan memberikan imbalan
sesuai yang dijanjikan, Presiden mendapatkan amanah dari rakyat untuk memimpin
negara sesuai dengan cita – cita yang termuat dalam UUD 1945, yaitu menuju
masyarakat Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur, dan contoh –
contoh lain. Jadi amanah diberikan bukan untuk dimiliki tapi dijaga dan
dilaksanakan sesuai dengan permintaan prang yang menitipkan. Saya membayangkan,
seandainya orang – orang yang mendapat kepercayaan (jabatan, titipan dan lain –
lain) itu menyadari bahwa amanah yang diberikan bukan untuk dipergunakan
sewenang – wenang dan itu harus dipertanggungjawabkan bukan saja di dunia
(kepada yang menitipkan) melainkan di akhirat, di hadapan Allah SWT, mereka
pasti tidak akan berani menyelewengkan amanah tersebut. Orang egois yang menjadi pejabat dan merasa jabatan itu didapatkan oleh usaha
dan jerih payahnya sendiri, apalagi yang menjadi pejabat dengan cara menyuap,
tidak menyadari bahwa jabatan yang diperolehnya adalah amanah. Bila dia tidak
menyadari bahwa hal itu amanah, maka dia akan mempergunakan jurus ”aji
mumpung”. Hal ini akan mendorong orang tersebut untuk melakukan hal – hal yang
bisa merugikan orang lain bahkan merugikan negara. Mumpung jadi pejabat dan
punya kekuasaan, mereka mempergunakannya untuk memperkaya diri sendiri
supaya ”balik modal” dan kalau sudah balik modal ingin mendapat profitnya,
setelah mendapat profit ingin profit yang lebih besar lagi dan begitu
seterusnya. Karena serakah memang sifat dasar manusia, maka kalau orang seperti
ini tidak berada di ”jalan yang lurus” akan rusaklah masyarakat di sekitarnya.
Saya lihat usaha untuk memperbaiki ini sudah ada, yaitu melakukan proses fit
and proper test
yang di terapkan untuk memilih pejabat publik. Hal ini
sudah tepat diterapkan untuk mengatasi masalah ini. Hanya saja, orang – orang
yang melakukan fit and proper test tersebut harus benar – benar orang yang bisa
di percaya (lagi – lagi harus orang yang bisa menjaga amanah) dan tidak punya
interest pribadi dalam melakukan proses tersebut.
  Tidak peka sosial (kurang empati) Empati didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengenali, mempersepsi
dan merasakan perasaan orang lain. Orang yang egois biasanya tidak punya atau
kurang punya empati, karena yang dipikirkan hanya dirinya sendiri dan tidak
memikirkan orang lain. Bila banyak anggota masyarakat kurang empati, maka
akibatnya tidak akan ada lagi budaya tolong menolong antar anggota masyarakat.
Contoh nyata akibat kurang empati ini adalah kasus meninggalnya ibu dan anak di
Makassar karena kelaparan. Bila hal ini dibiarkan berlarut – larut, maka akan
menimbulkan kecemburuan sosial antara si kaya dan si miskin. Pada akhirnya akan
bisa menimbulkan revolusi sosial, yaitu mereka yang kaya akan dimusuhi bahkan
mungkin akan terjadi kekerasan seperti kasus revolusi sosial di Perancis.

Selasa, 17 Februari 2009

Fir'aun zaman modern di Indonesia??

Yogyakarta tanggal 17 Februari 2009, di sore yang tersaput mendung saat itu sekali lagi saya mendapatkan satu lagi pelajaran tentang makna hidup sebagai seorang anak manusia.
Di layar TV tersaji berita tentang adanya surat tertulis dari Manajemen PT. PERTAMINA yang berisi (pada intinya) mengingatkan para anggota DPR bahwa rapat antara BUMN minyak tersebut dengan anggota dewan sudah tidak proporsional dan tidak pada tempatnya, dalam artian yang dibahas bukan lagi agenda rapat yang direncanakan.

Tanggapan dari beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat “YANG TERHORMAT” menurut saya sungguh sangat mengejutkan. Ada suatu pernyataan yang menggugah keprihatinan saya, kira – kira berbunyi : “Anda (perwakilan PT. Pertamina) tidak berada pada LEVEL-nya untuk mengeluarkan surat (pernyataan) seperti itu”. Astaghfirullah, pernyataan seperti itu keluar dari mulut seorang anggota Dewan yang katanya TERHORMAT!!!

Saya jadi bertanya dalam hati apakah level seorang manusia berbeda dengan manusia yang lain? Apakah sebuah profesi bisa otomatis menempatkan manusia pada derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan manusia lain? Sungguh menyedihkan kalau seorang anggota dewan mempunyai pikiran dan sikap seperti itu.

Saya berpikir, apakah sekarang ternyata sudah muncul fir’aun – fir’aun model baru yang merasa diri lebih segala – galanya dibandingkan dengan orang lain? Kalau zaman Rasulullah MUSA dulu, fir’aun menjadi GILA karena jabatan sebagai raja, fir’aun zaman modern di negara ini ternyata muncul dan menjadi gila karena jabatan sebagai anggota dewan yang terhormat...... Semoga Engkau segera menyadarkan saudara – saudara hamba tersebut Ya ALLAH!!!

Sesungguhnya, kalau mereka menyadari bahwa jabatan sebagai anggota dewan perwakilan rakyat adalah jabatan yang hanya menjadi wakil dari rakyat. Siapa rakyat? Rakyat adalah seluruh penduduk negeri ini, mereka yang bekerja sebagai SATPAM, buruh, pembantu rumah tangga, pemulung, bahkan mereka yang mati karena kelaparan adalah rakyat, dan anggota dewan perwakilan rakyat adalah wakil dari satpam, buruh, dan beragam manusia yang mempunyai beragam profesi yang lain. Anggota DPR adalah wakilnya SATPAM, wakilnya BURUH, wakilnya PEMBANTU RUMAH TANGGA, dan seterusnya.

Profesi hanyalah sarana untuk mengais rejeki Allah, jadi semoga saja hamba, keluarga hamba, seluruh anak keturunan hamba dan semua saudara – saudara hamba tidak menjadi Fir’aun karenanya.

Dan kalau saja mereka menyadari bahwa mereka juga manusia (bukan TUHAN) dan sebagai manusia pasti pernah berbuat salah, seyogyanya mereka (meminjam istilah DR. Jangkung) memperbesar “gentong” –nya atau membuka tutup “gelasnya” agar bisa lapang dada dan lapang pikiran dalam menerima pendapat orang lain dan tidak merasa diri yang paling hebat, paling pintar dan paling berkuasa sehingga “orang biasa” seperti Manajemen PT. Pertamina tidak berada pada “level” yang sama untuk memberikan pendapat dan memberikan kritik.

Jadi kepada saudara – saudaraku yang menjadi wakilku di sana, di gedung parlemen.... janganlah menutup diri terhadap saran dan kritik orang lain, karena anda juga adalah manusia yang pasti tidak bisa lepas dari khilaf. Sadarlah bahwa jabatan anda hanya sementara dan tidak kekal.

Menjadi apapun kita, seperti apapun kita, yang pasti hidup kita harus bisa membawa manfaat bagi sekitar kita, menjadi “rahmatan lil ‘alamin”. Jangan sampai menjadi orang yang tidak berguna dalam hidup sendiri, kehidupan orang lain dan kehidupan alam semesta.

Senin, 16 Februari 2009

Be A Learner

Hidup adalah menghadapi dan menyelesaikan setumpuk masalah yang tidak akan pernah berkurang, bahkan pasti akan bertambah seiring dengan pertambahan usia dan kedewasaan manusia. Untuk bisa menghadapi dan menyelesaikan masalah tidak ada jalan lain selain menjadi PEMBELAJAR. Bagaimana bisa menjadi seorang pembelajar yang baik, saya mendapatkan 3 hal yaitu :
• Mampu membuang latar belakang kehidupan saat ini (status, latar belakang
pendidikan, dll) serta belajar dengan sungguh – sungguh.
o Hal ini dimaksudkan agar manusia bisa seperti gelas yang kosong dan terbuka,
yang siap diisi. Bisa menerima pelajaran tentang hidup dengan dengan hati dan
pikiran terbuka. Bukan seperti gelas penuh yang sudah tertutup, sehingga tidak
akan bisa menerima “isi” selain yang sudah ada didalamnya.
• Concern pada What’s wrong? dan bukan pada who’s wrong?
o Dengan concern pada apa yang salah dan bukan siapa yang salah, kita akan bisa
melihat permasalahan dengan jernih. Bila sudah bisa melihat permasalahan dengan
jernih, tentunya kita akan bisa menemukan apa dan dimana sumber masalah
tersebut, sehingga kita akan bisa merumuskan bagaimana caranya untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Kalau kita hanya concern pada siapa yang salah,
kita hanya akan berusaha mencari kambing hitam dalam setiap permasalahan, dan
bukan menyelesaikan permasalahan yang ada.
• Selalu belajar dan tahu apa yang harus dikerjakan dalam hidup
o Dengan kemauan selalu belajar, kita akan bisa mencapai kemajuan setiap waktu.
Tidak hanya belajar dalam pendidikan formal saja, tetapi kehidupan yang ada di
sekitar kita adalah pelajaran berharga. Bahkan lebih bermakna dan tidak bisa
kita dapatkan dari pelajaran formal. Pelajaran yang bisa mencerahkan pikiran
kita. Untuk itu, kita perlu merenung tentang apa yang sudah kita lakukan, apa
yang sedang kita hadapi, dan apa yang akan terjadi.

Jadi.... mari bersama - sama menjadi pembelajar OK

Jumat, 16 Januari 2009

Radang Adenoid

Pada mulanya, saya dan istri merasa lucu kalau memperhatikan permata hati kami Intan Maharani Mahendra Putri sedang tidur (pada waktu itu berumur +/- 3 tahun). Dia selalu mendengkur dan “ngowo” pada saat tidur pulas.
Awalnya kami berpikir dia seperti itu karena terlalu capek dalam beraktivitas di siang hari-nya sehingga tidur sangat pulas sampai mendengkur. Kami mulai curiga ada sesuatu yang tidak wajar pada saat mendekat dan mencium bau mulut si kecil yang tidak segar.

Akhirnya kami putuskan untuk konsultasi ke dokter spesialis THT (telinga, hidung san tenggorok). Setelah melalui beberapa kali pemeriksaan dan di perkuat dengan hasil foto rontgent, dinyatakan bahwa buah hati kami mengalami pembengkakan pada “adenoid” dan amandel. Sehingga menyebabkan penyumbatan pada saluran pernapasan. Pada perkembangannya ternyata pembengkakan adenoid ini merupakan penyebab dari penyakit – penyakit lainnya pada putri kami, yaitu sinusitis dan infeksi pada gendang telinga.
Parahnya, pada saat terserang flu, penderitaan si kecil akan bertambah hebat, yang di akibatkan oleh lendir yang dihasilkan oleh tubuhnya untuk melawan virus influenza tersebut tidak bisa keluar melalui hidung atau mulut karena terhambat oleh besarnya ukuran adenoid dan amandel akibat radang, sehingga lendir tersebut akan mengalir ke bagian gendang telinga yang bisa menimbulkan rasa sakit yang sangat hebat sehingga sepanjang malam putri kami tidak bisa tidur, dan ternyata juga menurunkan kualitas pendengarannya.

Selama ini, pengobatan di lakukan dengan cara laser sebanyak 12x dan juga dengan memberikan “intifen” dengan dosis 2 x ½ pada saat tidak ada keluhan flu, tetapi pada saat mengalami flu ada beberapa obat racikan berupa serbuk (yang saya sendiri tidak tahu persis komposisinya) akan di berikan. Setelah itu biasanya kondisi anak kami akan membaik. Tapi saya pikir hal itu tidak menyelesaikan permasalahan yang sesungguhnya, karena akan terus kambuh terutama pada saat pergantian musim.

Sebenarnya apa sih adenoid itu? adenoid merupakan organ tubuh yang satu paket dengan amandel sehingga dalam penyebutannya seringkali disebut sebagai tonsil adenoid, kalau amandel letaknya di ujung mulut, adenoid berada di ujung terdalam dari hidung, yang merupakan titik pertemuan antara mulut dengan hidung. Adenoid adalah suatu bagian sistem kekebalan tubuh pada anak, berfungsi untuk menangkap penyebab infeksi seperti virus dan bakteri. Adenoid ini memproduksi antibodi sebagai benteng yang melindungi tubuh dari penyakit terutama yang berasal dari udara yang masuk melalui hidung.
Posisi atau letak adenoid tampak pada gambar terlampir yang diberi tanda berwarna hijau.



Untuk lebih memperjelas, berikut saya sertakan artikel yang saya ambil dari situs www.parentguide.co.id mengenai amandel dan adenoid :

Mengapa Ada Amandel?

Pernahkah anak Anda demam dan merasa nyeri saat menelan? Mungkin saja ia menderita radang tonsil atau amandel. Tapi jangan langsung ingin dibuang (operasi), sebab amandel berguna pula.
Bila Anda penggemar film kartun, dengan mudah Anda akan ingat apa itu amandel. Sepasang benda yang bergelantungan di ujung rongga mulut dan bergetar kalau si empunya mulut berteriak keras. Kesannya benda kecil di ujung lidah itu tak bermanfaat. Biar begitu, ia banyak berguna terutama pada tahap-tahap awal kehidupan seorang manusia. Amandel atau tonsil berguna untuk melawan infeksi selaput lendir nasofaring--di belakang rongga hidung--dari udara sebelum masuk ke saluran nafas bagian bawah.
Produksi Antibodi
Amandel atau tonsil juga memproduksi antibodi yang berperan dalam produksi immunoglobin A. Selain itu amandel juga membuat jaringan lokal tahan terhadap serangan kuman penyakit. Jadi, bisa dikatakan amandel adalah benteng pertahanan terdepan untuk melawan kuman dan penyakit yang masuk lewat pintu atas pernafasan dan pencernaan. Namun benteng ini bersifat hanya sementara sampai anak berusia 8 tahun. Setelah itu sistem imunitas lebih banyak diproduksi oleh hati dan kelenjar getah bening (limpa). Setelah itu amandel hanyalah ‘barang’ yang tak berguna.
Tonsil atau amandel berada di tengah struktur telinga, hidung dan tenggorokan. Sebenarnya ia terdiri dari tiga pasang, yaitu tonsil faringealis, yang terletak di dinding belakang saluran nafas bagian atas (faring) dan di belakang hidung. Lalu ada tonsil palatina, yang terletak di sisi kiri dan kanan pada lengkungan antara anak lidah dan dasar mulut. Terakhir, tonsil lingualis (lidah) yang terletak di permukaan atas pangkal lidah.
‘Sakit Amandel’?
Biasanya, anak-anak sering menderita sakit amandel. Sakit ini bisa datang karena benteng pertahanan dini—sebelum sistem imunitas lainnya berkembang--pada anak-anak adalah amandel. Karena amandel juga bisa diserang kuman maka tubuh anak akan bereaksi (lihat boks). Sementara sakit amandel terbagi menjadi dua yakni, radang tonsil-adenoid akut (mendadak) dan radang tonsil-adenoid kronis (menahun)
Meski sepertinya berbeda, tonsil dan adenoid sebenarnya satu yaitu amandel. Sejak bayi, dalam keadaan normal, amandel terus membesar hingga anak berumur 5-6 tahun. Tonsil bisa dengan mudah terlihat bila anak membuka mulutnya lebar-lebar. Sementara adenoid terletak pada dinding belakang tengah nasofaring yang di kanan dan kirinya. Adenoid terus membesar hingga anak berumur 3-4 tahun. Setelah itu ia akan mengecil dan akhirnya hilang sama sekali ketika anak berumur 12-13 tahun.

Sebetulnya, apa penyebab radang tonsil-adenoid itu? Tak lain dan tak bukan ia sejenis bakteri berbentuk kokus. Ini terjadi lebih pada 50% dari kasus radang tonsil-adenoid akut. Adapun cara penularan radang tonsil-adenoid akut melalui air ludah orang yang sedang menderita radang tonsil yang banyak mengandung bakteri. Pada anak-anak, lantaran imunitas tubuhnya belumlah sempurna, maka jika ia sekali saja pernah tertular radang tonsil, maka penyakit ini cenderung akan kambuh. Bahkan jadi kronis.
Sementara yang menyebabkan radang tonsil-adenoid kronis adalah bakteri golongan gram negatif dan bakteri berbentuk kokus.
Operasi?
Pada kondisi tertentu dokter biasanya akan menyarankan agar anak segera menjalani operasi amandel. Pada kondisi seperti apa itu? Karena tonsil-adenoid juga menjadi ‘obyek’ serangan kuman, kadang bagian ini menjadi fokus infeksi yang secara periodik menyebarluaskan kuman dan bakteri ke seluruh tubuh. Lalu, bila dokter juga menduga muncul komplikasi. Komplikasi itu bisa terjadi mulai dari organ yang letaknya dekat dengan tonsil sampai pada organ-organ yang letaknya jauh dari tonsil. Penyebarannya dengan cara mengikuti aliran darah (hematogen) atau getah bening.
Dokter umumnya menemukan komplikasi berupa timbulnya nanah pada peritonsil, abses parafaring, radang telinga tengah akut, radang telinga tengah kronis (congek), radang sinus paranasal (sinusitis), radang bronchus paru (bronkhitis), radang ginjal (glomerulonefritis), radang otot jantung (miokarditus) atau radang sendi. Nah, pada kondisi seperti inilah dokter terpaksa membuang amandel anak, meski umurnya belum mencapai 8 tahun. “Ini pilihan sulit. Tapi mesti segera dioperasi karena amandel tadi sudah mengganggu dan berpotensi menyebarkan penyakit ke seluruh tubuh anak,” tandas dr. Rini A. Sp A., dokter anak pada RSIA Graha Permata Ibu, Jakarta.

Dokter juga akan mengoperasi amandel anak jika ia selama dua tahun berturut-turut menderita lebih dari 6 kali radang tonsil adenoid kronis. Memang, usai dioperasi anak akan sembuh dari radang tonsil-adenoid dan terhindar dari risiko timbulnya komplikasi. Tapi karena sayangnya, anak-anak khususnya yang berumur dibawah 8 tahun, sangat mudah sakit (flu, batu, pilek, demam) maka radang tonsil bisa muncul kembali. Meski begitu, dengan memberi asupan gizi seimbang dan istirahat yang cukup, anak yang sudah tak lagi punya amandel bisa terbebas dari beragam penyakit. n PG
________________________________________

Gejala Radang Tonsil Adenoid Akut:
Rasa nyeri saat menelan, bahkan nyerinya hingga ke telinga
1. Rewel
2. Tak mau makan
3. Kelenjar getah bening yang terletak diantara dagu dan leher membengkak
4. Lesu
5. Nyeri sendi
6. Panas tinggi hingga 40 derajad celcius
Gejala Radang Tonsil Adenoid Kronis:
1. Timbul rasa mengganjal dan kering di tenggorok
2. Saat tidur mendengkur
3. Sulit bernafas
4. Bau mulut tak segar
________________________________________
Bila Anak Terserang Radang Tonsil Adenoid
1. Istirahat cukup
2. Tak banyak beraktifitas, selain memulihkan kondisi juga mencegah penularan ke anak atau saudara lain.
3. Beri antibiotik (sesuai saran dokter)
4. Beri penurun panas.
5. Kompres hangat pada leher dan dada anak 2 kali sehari.
6. Berkumur dengan air garam hangat 3-4 kali sehari.
7. Minum sari buah
Jadi bila anak – anak anda mendengkur dan bernapas dengan mulut pada saat tidur, waspadalah… kemungkinan besar terjadi radang adenoid, segera bawa ke dokter spesialis THT yang anda percaya.

Senin, 07 Juli 2008

Liburan di Yogya II


Sampai di Stasiun TUGU - Yogyakarta, dengan di antar Mas Bambang – Om saya (terima kasih untuk mas Bambang dan keluarga), kami langsung menuju ke salah satu peninggalan kebudayaan Hindu yang cukup terkenal di Yogyakarta. Benar, CANDI PRAMBANAN!!!

Prambanan sekarang ternyata masih dalam kondisi memprihatinkan, bekas - bekas keganasan gempa sangat nyata terlihat sehingga sebagian besar candi masih tercecer berupa batu - batuan. Saat itu, yang kami lihat dalam prioritas renovasi adalah candi - candi besar.... ahh padahal sudah 2 tahun berjalan.... tapi renovasi sangat lambat. Saya membayangkan, alangkah jauh lebih susahnya waktu membangun dulu..... Hal ini jadi menyadarkan saya agar bisa lebih menghargai peninggalan - peninggalan nenek moyang.... !!!!


Di Prambanan cukup panas, tapi Intan dan Rara (putri Om Bambang) ternyata sangat senang di sana. Selain areal yang sangat luas, juga banyak permainan untuk anak. Eh... kalo gak mau jalan kaki keliling2 areal Candi Prambanan ternyata juga ada kereta kelincinya lho... Dan kayaknya kalo ngajak anak kecil mending naik transportasi lokal itu aja deh, cuma bayar Rp. 5rb per orang.


Tak terasa hari sudah menjelang sore, wajah2 kami sudah mulai memerah terbakar sinar matahari. Akhirnya sekitar pukul 16 kami memutuskan untuk meninggalkan Candi Prambanan di sertai dengan harapan semoga renovasi Candi yang megah ini segera selesai. Supaya keindahan dan kehebatan Karya Seni bangsa kita bisa segera bisa di kagumi oleh seluruh wisatawan yang datang ke Candi Prambanan.

Selamat tinggal karya agung Seniman Terbaik Nusantara...... Semoga akan lahir seniman - seniman terhebat di Bidang yang lain di Indonesia tercinta ini......

Kamis, 03 Juli 2008

Liburan di Yogya


Akhir Minggu III di Bulan Juni 2008
Suasana ceria Intan (anak kami) sangat terasa di dalam kereta Argo Wilis. Sepanjang perjalanan penuh canda tawa antara kami semua.
Perjalanan 4 jam terasa sangat cepat sehingga tiada rasa lelah yang tampak pada kami. Tepat pukul 12.37 (appreciate for our train) kami sampai di Stasiun Tugu Yogyakarta.